Penambangan Bitcoin menjadi usaha yang menguntungkan namun menantang bagi banyak penggemar kripto. Beberapa melihatnya sebagai cara untuk mendapatkan keuntungan dengan menciptakan Bitcoin baru, namun lainnya dihadang oleh biaya tinggi dan persaingan yang sengit.
Menurut laporan Crypto Globe, secara teori, seseorang dapat menambang hingga 900 Bitcoin per hari dengan mempertimbangkan tingkat inflasi saat ini dari kripto tersebut. Namun, jumlah ini tidak dapat dicapai oleh penambang individu karena jumlah tersebut merepresentasikan total yang masuk dalam sirkulasi di seluruh dunia dalam waktu 24 jam.
Menambang Bitcoin secara individu adalah tugas yang sangat sulit dan mahal. Untuk menambang satu blok dalam waktu transaksi BTC rata-rata 10 menit, diperlukan sekitar 3000 rig penambangan yang luar biasa. Peralatan penambangan kripto saat ini telah mengalami perkembangan pesat, dengan salah satu rig penambangan yang populer adalah S19 yang memiliki hash rate mencapai 110 TH/s dengan daya tarik sekitar 3250W.
Total hash rate untuk penambangan Bitcoin saat ini mencapai 323,22 EH/s, yang setara dengan 1 kuadriliun hash per detik. Angka ini mencerminkan seberapa besar daya komputasi yang terlibat dalam jaringan. Untuk mencapai angka sebesar itu, diperlukan jumlah rig penambangan yang sangat besar, dengan perkiraan pengeluaran sekitar US$10 juta.
Salah satu tantangan besar dalam penambangan kripto adalah penyesuaian kesulitan secara otomatis setiap dua minggu sekali. Hal ini bertujuan untuk menjaga laju pembuatan blok agar tetap stabil meskipun ada penambang baru atau keluar dari jaringan. Dalam lingkungan yang sangat kompetitif, para penambang harus bersaing melawan jaringan penambang lainnya untuk memperebutkan hadiah blok.
Menambang 1 BTC per hari tidak hanya memerlukan investasi yang besar tetapi juga melibatkan persaingan sengit dengan ribuan penambang lainnya. Jaringan penambang secara kolektif menemukan satu blok setiap sepuluh menit, membuatnya sulit bagi penambang individu untuk memiliki peluang.
Penambangan Bitcoin adalah proses penciptaan dan validasi blok baru dalam blockchain, yang menghasilkan penerbitan Bitcoin baru dalam sirkulasi. Proses tersebut dilakukan oleh jaringan komputer global yang disebut penambang, yang memecahkan teka-teki matematika yang kompleks.
Semakin besar jaringan penambangan, semakin aman jaringan tersebut karena semakin sulit bagi pelaku jahat untuk mengganggu sistem. Penambang, bertindak sebagai node, mengikuti seperangkat aturan untuk memvalidasi blok dan menjaga integritas jaringan.
Penambang diberi imbalan atas usaha mereka dengan jumlah BTC tetap per blok, yang saat ini adalah 6,25 BTC. Namun, imbalan tersebut akan berkurang setelah peristiwa halving berikutnya, yang dijadwalkan pada tahun 2024. Ketika persediaan BTC mendekati batas maksimum 21 juta, para penambang akan semakin mengandalkan biaya transaksi sebagai sumber pendapatan.