Sebagai tanggapan terhadap keputusan Bank Sentral AS untuk meningkatkan suku bunga sebesar 25 basis poin, mata uang kripto utama mengalami penurunan nilainya pada Kamis malam. Namun, ada ramalan bahwa nilai Bitcoin bisa mencapai US$180 ribu sebelum acara halving tahun depan, seperti yang dilaporkan oleh Benzinga.
Bitcoin, sebagai mata uang kripto terkemuka, mengalami perubahan sentimen yang signifikan di kalangan investor besar. Mereka yang memiliki antara 10 hingga 100 Bitcoin, serta mereka yang memiliki antara 1.000 hingga 10.000 BTC, menunjukkan keraguan dalam melakukan transaksi besar di pasar.
Glassnode, sebuah perusahaan analisis blockchain, menjelaskan sentimen investor ini dengan mengungkapkan bahwa Bitcoin tidak dianggap sebagai aset yang kurang berharga. Sentimen ini tercermin dalam perilaku alamat-alamat yang memegang antara 1.000 hingga 10.000 Bitcoin memiliki sentimen yang sama. Salah satu alasan kemungkinan adalah karena acara halving yang akan terjadi pada tahun 2024 mendatang.
Namun, menariknya, jumlah Bitcoin yang dipegang oleh alamat-alamat dengan kepemilikan antara 10.000 hingga 100.000 mengalami sedikit peningkatan, sementara pasokan Bitcoin tetap stabil bagi para pemegang terbesar dengan lebih dari 100.000 BTC.
Total kapitalisasi pasar kripto global saat ini mencapai US$1,18 triliun, menunjukkan penurunan sebesar 0,18 persen dalam 24 jam terakhir. Di pasar saham tradisional, bursa saham AS juga mengalami penurunan, dengan indeks S&P 500 turun sebesar 0,64 persen.
Menariknya, indeks yang lebih luas ini sempat melampaui level 4.600 yang signifikan, sebuah tonggak yang tidak tercapai sejak Maret 2022. Sementara itu, indeks Nasdaq Composite mengalami penurunan sebesar 0,55 persen karena investor memilih untuk mengamankan keuntungan dari saham-saham teknologi terkemuka seperti Microsoft dan Apple.
Beberapa ahli percaya bahwa Bitcoin memiliki potensi untuk mencapai rekor tertinggi baru sebelum acara halving pada tahun 2024. Analis kripto Michael Van de Poppe meyakini bahwa jika Bitcoin berhasil melampaui level US$29.700, itu dapat menjadi dorongan yang kuat untuk mencapai rekor tertinggi baru.
Analis lainnya, Tom Lee, optimis tentang masa depan Bitcoin, dan memprediksi bahwa harga Bitcoin bisa mencapai antara US$140.000 hingga US$180.000 pada bulan April tahun depan jika disetujui untuk Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin. Kenaikan harga ini akan mewakili tingkat pertumbuhan yang signifikan dari harga saat ini.
Ki Young Ju, pendiri dan CEO platform analisis CryptoQuant, yakin bahwa Bitcoin masih berada dalam siklus bullish. Dia menunjukkan bahwa sebagian besar Bitcoin yang diperoleh atau ditambang lebih dari enam bulan lalu masih tidak bergerak, menunjukkan tekanan menjual yang rendah dari pemegang jangka panjang.
Sekitar 71 persen dari kapitalisasi yang terealisasi berasal dari Bitcoin yang tidak berpindah, menunjukkan potensi kuat untuk kenaikan harga yang berkelanjutan bagi Bitcoin pada pasar, terutama sebelum acara halving terjadi.
